Peran Perempuan dalam Keluarga dan Lingkungan – Perempuan, khususnya Ibu ibu, adalah pemegang peranan yang sangat penting dalam keluarga dan juga lingkungan. Oleh karena itu, sangat penting juga bagi kaum ibu ibu atau perempuan untuk memiliki atau mempunyai literasi keuangan dan investasi yang memadai atau mencukupi.
Hal tersebut ditangkap dengan cukup jeli oleh Presiden Komisaris Narada Aset Manajemen yang bernama Made Adi Wibawa. Presiden Komisaris Narada Aset Manajemen tersebut menghimbau jajaran dibawahnya untuk mengajak ibu ibu atau perempuan agar melek investasi.
Menurut Presiden Komisaris Aset Manajemen, Made Adi Wibawa, Narada mulai melakukan sejumlah kegiatan yang mengajak ibu ibu atau perempuan untuk lebih memahami mengenai dunia investasi khususnya dunia investasi di pasar keuangan. judi bola
Dengan diluncurkannya Milenesia Cash Fund, yaitu produk reksadana pasar uang yang merupakan salah satu instrumen dari Narada Aset Manejemen, diharapkan partisipasi dari kelompok perempuan atau ibu ibu bisa meningkat. sbobet
Beberapa beberapa kegiatan yang dilakukan sebelumnya antara lain mengadakan literasi keuangan bekerjasama dengan kelompok PKK yang ada di Jakarta Selatan. Kemudian lewat acara Tomorrow Today Fun(d) Festival yang membidik kaum millenial, serta berbagai kegiatan di berbagai daerah lainnya. https://www.mrchensjackson.com/
Menurut Presiden Komisaris Aset Manajemen, Made Adi Wibawan, investasi harus terus di kumandangkan ke masyarakat oleh aset management bersama sama sehingga makin banyak yang berinvestasi. Narada saat ini gencar berkampanye di media sosial lewat hastag atau pagar #InvestasiBukanPunyaOrangKayaSaja #InvestasiPunyaKitaSemua.
Melalui kampanye tagar tersebut, Narada ingin merubah persepsi yang mengatakan investasi Reksadana hanya milik kaum berduit saja. Faktanya, pada saat ini investasi Reksadana sudah dapat bisa dimiliki hanya dengan uang Rp.10 ribu saja.
Made Adi Wibawa optimis dengan dimulai hanya Rp10 ribu Rupiah saja, maka akan semakin banyak lagi orang tertarik untuk berinvestasi di reksadana khususnya kaum ibu ibu atau perempuan.
Saat ini Otoritas Jasa Keuangan atau yang biasa disebut dengan singkatan OJK sedang gencar gencarnya menggandeng pelaku usaha jasa keuangan untuk mendorong literasi dan inklusi keuangan. Tujuan hal tersebut dilakukan adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat Indonesia tentang dasar dasar pengelolaan keuangan dan bagaimana pentingnya pengelolaan keuangan yang baik.
Literasi dan inklusi ini mencakup pentingnya menabung dan berinvestasi, pengenalan berbagai produk dan instrumen keuangan, dan juga mengenal risiko dan imbal hasil produk keuangan, sampai literasi hak-hak konsumen.
Menurut OJK atau Otoritas Jasa Keuangan, pengetahuan yang baik tentang keuangan adalah menjadi kunci peningkatan kesejahteraan masyarakat secara makro dan dalam jangka yang panjang dapat menggerakkan roda perekonomian nasional.
Berdasarkan survei nasional OJK pada tahun 2016 tingkat literasi dan inklusi perempuan di Indonesia hanya mencapai 22,5 persen dan 66,2 persen lebih rendah dibandingkan dengan tingkat literasi dan inklusi laki laki di angka 33,2 persen dan 69,6 persen..
Sebelumnya, pada saat hadir di acara Ibu Cerdas Keuangan yang digagas oleh Narada bekerjasama dengan PKK, Deputy Direktur Edukasi OJK yang bernama Tirta segara mengatakan bahwa literasi dan inklusi keuangan di kalangan perempuan harus terus ditingkatkan karena perempuan atau ibu ibu memiliki peran penting (critical economic players).
Kaum perempuan atau ibu ibu adalah pihak yang menentukan prioritas dan mengelola keuangan di keluarganya. Kegiatan edukasi Ibu Cerdas Keuangan ini diharapkan dapat terus dilakukan kepada masyarakat karena sejalan dengan tugas OJK dalam memberikan edukasi keuangan kepada masyarakat luas.